Minggu, 11 Maret 2012

Teruntuk engkau yang pernah mengisi hati ini

Teruntuk engkau yang pernah mengisi hati ini...

Aku tak pernah ingat bagaimana kita bertemu,
entah apa yang kupikirkan bisa percaya begitu saja akan dirimu,
seharusnya aku sudah sadar bagaimana akhir dari semua ini kan terjadi.

Engkau tinggi bagai berlian yang terpampang di etalase yang tak kan sanggup ku jamah,
sedangkan diriku hanyalah besi tua yang berkarat yang tak pernah terlirik keberadaannya,
ada ataupun tiadanya diriku semua kan tetap sama saja,
matahari tetap berpijar, sang waktu tetap berjalan, meninggalkan ku dengan berlari yang sendiri.

Nyatanya engkau bisa melihat keberadaanku yang transparan ini,
engkau sirami hari-hariku dengan kilau beningnya senyummu,
saat itu waktu terasa bersahabat denganku, seakan semua hal di sekitarku mulai memperhatikanku.

Ketika aku tengah terbuai akan suasana yang mungkin tak kuasa ku lukiskan keindahannya,
engkau menghilang entah kemana,
namun aku masih bisa percaya kepadamu,
aku masih bisa menetralisir racun dunia kesendirian karna keberadaanmu tak pernah ku ketahui.
Walau aku merasa sedetik tanpamu serasa selamanya tanpamu,
dan waktu seakan-akaan mempunyai niat jahat kepadaku,
namun aku masih bisa mempercayaimu,
aku masih menunggu akan kau sirami hariku dengan senyummu kembali.

Dua tahun, tiga tahun engkau tanpa kabar sedikitpun,
aku masih menaruh harap akan dirimu kan kembali menemaniku.
Sampai pada satu waktu kau tulis pesan,
entah pesan apa yang kau tulis saat itu,
aku tak pernah mampu mengingatnya,
karna mungkin aku terlalu takut untuk membacanya.

Sampai pada ku ketahui engkau telah memilih orang yang memang lebih dariku.
Aku tahu akhirnya pasti akan begini,
aku tahu semua mimpi ini takan pernah terjadi di kehidupan nyata bahwa aku bisa sedikit saja berjarak sepersekian inci denganmu..
Aku tahu sebesar apapun usahaku untuk bisa berubah dari besi berkarat bagaimanapun jadinya aku akan tetap menjadi besi tua yang penuh karat.
dan sampai kapanpun aku akan menjadi besi berkarat takkan pernah terlirik siapapun.
di sini di kesunyian sepi, terselimut perih , terbungkus angin sunyi.


11-03-2012









[Mbink'93]

4 komentar: